Laman

Rabu, 15 Desember 2010

The Letters part 3

cerita selanjutnya...

akhirnya masa MOPD pun selesai, mereka dikumpulkan di suatu ruangan untuk penerimaan siswa baru secara resmi. Atha mencari tempat duduk yang menurutnya nyaman. akhinya dia memutuskan untuk duduk dekat jalan menuju pintu keluar. di sampingnya ada dua anak perempuan
"eh, yang ngisi sambutan dari siswa baru anak cowo itu kan? siapa namanya???"kata anak perempuan yang duduk di sebelah atha.
"regian, katanya sih gitu. aduh, udah ganteng, cool, jadi wakil siswa baru lagi."sahut temannya.
"iya, iya, setuju banget..dia sekelas sama gue ga ya nanti???" kata anak perempuan yang pertama.

apa sih? regian? siapa tuh kok gue baru tau, pikir atha.

acara pun dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah dan wakil guru, lalu tiba waktunya wakil dari anak baru yang dibicarakan oleh anak perempuan tadi memberikan sambutannya.

"baik, selanjutnya bagi ananda Regian Putra rahardi dipersilakan untuk naik ke podium dan memberikan sambutan," lanjut si pembawa acara. atha merasa ada yang menepuk punggungnya. "maaf," kata anak itu singkat. atha tidak melihat siapa anak itu, baru setelah anak itu naik ke atas podium atha mengenali anak laki-laki itu.
"itu bukannya anak cowo yang gue tabrak?"bisik atha pada dirinya sendiri,"jadi namanya regian."

sampai di luar gedung, atha mencari-cari ibunya. tadi pagi sebelum ia berangkat ke sekolah ibunya berkata bahwa sepulang sekolah nanti ia ibunya akan menjemputnya.
atha memutuskan untuk berjalan menuju sebuah kursi di taman dekat sekolahnya itu. dia tidak menyadari bahwa sedari tadi ia diikuti oleh seorang anak laki-laki.


"hei!"tegur anak itu. atha terkejut karena tiba-tiba disapa oleh orang lain.

"apa? kenapa?" tanya atha bingung, dia belum menyadarai bahwa anak itu adalah gian.
"gue ngagetin lu ya?" tanya gian. "oh, maaf..iya gua kaget, abis gue kira yang lain masih pada di gedung,"jawab atha
"gue gian," katanya, "kenapa lu langsung kabur gitu selesai acara?"
"hem? kenapa emang?" atha bingung dengan pertanyaan gian
"tadi lu dicariin ka restu," jelasnya
"ka restu? siapa tuh gue ga kenal," atha semakin bingung dengan perkataan gian.
"itu loh, kakak kelas yang manggil lu kemaren," jawab gian
"hah? kakak kelas?" atha berpikir sejenak,"oh yang itu, ngapain dia?"
"wah, ga tau deh, gue cuma ngasih tau aja," kata gian,"lu yang namanya agatha kan?"
"oh. iya, tau darimana lu?" akhirnya atha mengerti semua perkataan gian. "em, tau dari- tau dari restu lah."
"biarin aja lah," dari jauh terlihat mobil yang dikendarai ibu atha, "ibu gue udah jemput tuh, gue duluan ya."

****
gian sudah melihat anak perempuan yang kemarin menabraknya di luar gedung, tetapi dia tidak menyapanya. hari ini dia akan mengisi sambutan sebagai perwakilan siswa baru. "baik, selanjutnya bagi ananda Regian Putra Rahardi dipersilakan untuk naik ke podium dan memberikan sambutan," lanjut si pembawa acara.
tanpa sengaja dia menyenggol kursi seorang anak, "maaf" katanya, dia terkejut ternyata yang ditabraknya adalah anak perempuan itu. tapi anak perempuan itu tidak berkata apapun, dia hanya menoleh.

"eh, liat agatha ga?" tanya seorang kaka kelasnya pada anak perempuan di sebelah gian
"oh, agatha baru aja keluar. katanya dia ditunggu ibunya." kata anak itu. "oh gitu, makasih deh,"

gian berjalan keluar gedung. dia melihat seorang anak perempuan berjalan menuju taman sekolah, dia melihat ke kanan dan ke kiri, tapi tak ada seorang siswa pun disana. jangan-jangan dia agatha yang dimaksud restu tadi, pikir gian.
diam-diam gian pun mengikuti anak perempuan itu. tiba-tiba anak itu duduk di kursi taman tak jauh dari tempatnya berdiri, tanpa pikir panjang dia bergerak mendekati anak itu.
"hei!" sapanya sambil menepuk pundak gadis itu. gadis itu pun menoleh dengan cepat, matanya membelalak kaget.
"apa? kenapa?" tanya gadis itu bingung, kayaknya dia ga inget gue deh, pikirnya.
"gue ngagetin lu ya?" tanya gian. "oh, maaf..iya gua kaget, abis gue kira yang lain masih pada di gedung,"jawab gadis itu.
"gue gian," katanya, "kenapa lu langsung kabur gitu selesai acara?"
"hem? kenapa emang?"dia terlihat bingung dengan pertanyaan gian.
"tadi lu dicariin ka restu," jelasnya
"ka restu? siapa tuh gue ga kenal," raut wajah gadis itu semakin terlihat bahwa dia bingung atas perkataan gian.
"itu loh, kakak kelas yang manggil lu kemaren," jawab gian. duh, jangan bikin gue salah tingkah kenapa sih, pikir gian.
"hah? kakak kelas?" dia berpikir sejenak,"oh yang itu, ngapain dia?"
"wah, ga tau deh, gue cuma ngasih tau aja," kata gian,"lu yang namanya agatha kan?"
"oh. iya, tau darimana lu?" sepertinya dia mulai ngerti omongan gue, pikir gian. "em, tau dari- tau dari restu lah."
sial, kenapa dia nanya kayak gitu sih? , pikir gian
"biarin aja lah," dari jauh terlihat mobil yang menuju ke arah sekolah mereka, "ibu gue udah jemput tuh, gue duluan ya."

gian belum bisa mengerti kenapa anak yang bernama agatha itu bersikap acuh padanya. bahkan dia hanya berkata seperlunya, dan lalu meninggalkannya.

kenapa gue jadi kayak gini ya? tau lah ga usah dipikirin lagi, pikir gian.


to be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

i don't hate comment. so comment this post, please. i will be glad..:D