Laman

Sabtu, 16 Oktober 2010

ego

kuakui, bibir ini tak dapat mengucapkan sepatah kata pun..
ingin ku mengutarakan semuanya..
tapi ku tak sanggup membebani pikirannya


jika ia disampingku, maka takkan ada satu katapun yang keluar dari bibirku..

saat bibir ini bisa berucap, maka bukan hal yang kumaksudkan yang terucap..
tetapi sesuatu yang dapat menyakiti hatinya..
sungguh bukan kata itu yang ku maksud..
bukan kata bahwa aku ingin meninggalkanmu..
tapi kata bahwa ku tak ingin meyakitimu..

baru saja kau berkata bahwa, kau tak rela melihatku menjauh
tapi di detik selanjutnya kau bilang ingin meninggalkanku..

adilkah itu bagiku?
adilkah itu bagimu?
setiap kau berkata jangan pergi padaku, esoknya kau meninggalkanku
saat ku perlahan pergi darimu, kau datang dengan senyuman

apa yang harus ku lakukan?
egokah aku saat ku pinta kau untuk berhenti
berhenti bersikap seperti itu

kau tak pernah tau bagaimana perasaanku
takkan pernah tau pikiranku
takkan pernah tau mauku
tapi aku hanya ingin kau tahu bahwa aku tersiksa dengan sikapmu

berhenti lakukan itu padaku
sungguh aku tidak suka

sifat manusia, bukanlah warisan

sifat manusia. ada apa sih dengan sifat manusia? beragam sifat yang dimiliki manusia, baik dan buruk sifat manusia itu adalah kuasa Allah, dalam diri manusia terdapat sifat yang menjadikannya mempunyai karakter, dan karakter itulah yang membuat manusia disenangi atau dijauhi orang lain.
sifat buruk pada manusia sangatlah beragam, diantaranya pedendam, pemarah, kekanakan (childish), manja, cerewet, keras kepala, dll. begitu juga dengan sifat baik yang dimiliki manusia. namun, sifat buruk itu takkan pernah terlihat oleh orang lain apabila kita dapat menahan dan mengontrol sifat itu dengan baik.

bagi kaum wanita, kita hanya boleh memperlihatkan sifat-sifat itu pada pendamping hidup kita atau suami kita. mengapa? karena semua yang ada pada diri wanita adalah aurat yang harus ditutupi. termasuk sifat yang kita miliki.

beberapa orang beranggapan bahwa sifat adalah warisan atau hal yang diturunkan oleh orang tua mereka.bahkan kita sering bertanya mengapa dua orang anak yang dilahirkan kembar mempunyai sifat yang berlawanan atau berbeda satu sama lainnya. dalam kenyataannya sifat bukanlah turunan atau warisan dari orang tua kepada anaknya.

sifat seorang anak terbentuk dari lingkungan dimana anak tersebut berinteraksi. seorang anak biasa memendam amarah, biasanya dalam dirinya akan terbentuk sifat pemarah, pedendam, atau mungkin saja terbentuk sifat penyabar. atau seorang anak yang terbiasa sendirian, tidak punya teman, orang tua mereka bekerja sehingga intensitas pertemuan mereka dibatasi, maka dalam diri anak tersebut akan timbul sifat pemalu, pendiam, penyendiri, dan suka menyelesaikan masalah mereka sendiri tanpa bantuan orang lain.

kita bisa menghentikan sifat yang ada dalam diri kita apabila sifat itu merugikan diri kita, kuncinya adalah keyakinan. yakin pada diri kita sendiri kalau kita bisa menghentikan sifat itu. yakin pada diri kita kalau kita bisa merubah sifat itu. dan satu hal lagi, dukungan dari orang lain bisa mempercepat perubahan itu.

mengapa? karena kalau orang lain mendukung kita itu tandanya dia yakin kalau kita bisa berubah menjadi orang yang lebih baik lagi. tanpa kita sadari, saat kita berpikir untuk memilih satu dari sekian pilihan yang tersedia kita telah didukung oleh banyak orang yang sayang kepada kita. maka dari itu, lakukanlah yang terbaik dan ambilah keputusan yang menurut anda tepat.

Kamis, 14 Oktober 2010

contek? apa perlu?

contek, mencontek, memberi contekan dan diconteki, itu hal yang sangat biasa dikalangan anak sekolah, kuliah bahkan pekerja sekalipun. berbagai macam cara yang dilakukan agar nilai ujian yang mereka tempuh meningkat atau hasil yang mereka dapatkan sangat baik.
tapi apakah perlu tindakan bodoh seperti itu?
mari kita berpikir, kalau kita mencontek maka kita mendzalimi diri kita, kita membuat diri kita bodoh.
kalau kita memberi contekan, maka kita (secara tidak langsung) membuat orang lain bodoh atau menghasutnya untuk menjadi bodoh. sedangkan kita tahu, bahwa Allah swt itu tidak menyukai orang yang bodoh. dan yang ditingkatkan derajatnya oleh Allah itu adalah orang berilmu, bukan berUANG atau berotak dangkal.

kalau kita mencontek maka itu tanda bahwa kita tidak mempercayai diri kita sendiri. saya juga tidak munafik, saya akui bahwa saya sering mencontek tetapi saya tahu batasannya. saya pernah nge"bet" dan lainnya. tetapi setelah itu saya sadar bahwa nantinya saya tidak akan bangga atas hasil yang saya raih. itukah kebanggan yang kita inginkan?

saya akui, mencontek itu punya sensasi sendiri. menguji adrenalin..tapi untuk apa? untuk hal yang nol?

pikirkanlah orang-orang yang sudah belajar siang-malam, bahkan subuh sekalipun. pikirkanlah untuk apa kalian sekolah jika untuk mengetahui kemampuan kalian saja kalian harus berbohong.

mencontek adalah hal yang berguna, tinggalkanlah, atau paling tidak jauhilah, kurangilah..sesungguhnya kalian lah yang merugi..

Jumat, 08 Oktober 2010

Arti hidup dan remaja

terkadang kita harus berjalan tertatih agar kita mampu berlari
terkadang kita harus merangkak agar kita mampu berdiri kembali
terkadang kita harus terluka agar kita menjadi kuat

itulah hidup, penuh perjuangan..
bukan karena inilah hidup, melainkan karena itulah hidup
setiap makhluk harus berjuang untuk bertahan hidup
dengan caranya masing-masing.

adaptasi, seleksi alam, dsb.
itu hanyalah teori belaka.
tapi hidup yang sesungguhnya, bukanlah teori.

kita harus terbiasa dengan kata "do it!" daripada "leave it!"
tahan banting, itulah kunci kesuksesan.
apabila kita mempunyai kemampuan otak yang diatas rata-rata, itu bukanlah apa-apa tanpa sikap bertahan

banyak orang di luar sana yang berotak sempurna, tetapi dia tak sanggup menanggung beban yang bisa dibilang hal yang kecil.
akhirnya, dia memilih untuk mengakhiri hidupnya daripada berjuang untuk melewatinya dan berubah menjadi orang yang lebih baik pemikirannya.
sungguh menyedihkan orang-orang seperti itu.

mungkin saya memang bukan seorang yang banyak makan asam garam kehidupan.
tetapi saya melihat, membuka mata saya.
saya juga tahu, omongan saya ini bukanlah omongan yang bermutu
tetapi saya berbicara berdasarkan apa yang saya tahu, saya lihat, dan saya rasakan.
sebenarnya, bukanlah umur yang membuat seseorang bermakna.
tetapi pandangan orang tersebut dalam melihat kehidupan

orang yang menganggap dirinya dewasa (secara usia)
belum tentu dia bisa membuka pikirannya hingga ke dasar kehidupan yang paling kecil sekalipun.
tapi remaja, kaum minoritas (yang sebenarnya adalah kaum mayoritas) ini dapat melakukan lebih daripada apa yang orang dewasa lakukan.

remaja mudah menerima apa yang dia terima.
tetapi remaja lebih mudah belajar mengenai yang haq dan yang bathil.
dalam hidup remaja, kami berjuang (mungkin lebih) dalam menghadapi hidup yang kami jalani.
kami berpikir secara rasional.
tidak berpikir tentang keuntungan saja atau kelemahan saja, tetapi keseluruhan.

apa yang membuat remaja tidak percaya diri ?
hal itu kan tidak lepas dari peran orang dewasa yang selalu meremehkan remaja.
terlalu khawatir akan pergaulan remaja, dsb.
padahal hal-hal tersebut yang dapat memicu remaja untuk melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan.

berilah kesempatan bagi remaja untuk berkarya.
memilah-milah mana yang benar da salah.
bukan menghakiminya, dan mengekangnya..

perhatian orang dewasa itu penting.
tetapi jika dilakukan secara berlebihan, maka tidak akan ada kata nothing atau will not di dunia ini...

kami perlu kepercayaan, bukanlah kekangan...